Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.

Sistem Pencernaan Makanan Pada Manusia

on Rabu, 20 Juli 2011

Sistem pencernaan makanan pada manusia terdiri dari beberapa organ, berturut-turut dimulai dari
1. Rongga Mulut,
2. Esofagus
3. Lambung
4. Usus Halus
5. Usus Besar
6. Rektum
7. Anus

Rongga Mulut
Mulut merupakan saluran pertama yang dilalui makanan. Pada rongga mulut, dilengkapi alat pencernaan dan kelenjar pencernaan untuk membantu pencernaan makanan. Pada Mulut terdapat :
a.Gigi
Memiliki fungsi memotong, mengoyak dan menggiling makanan menjadi partikel yang kecil-kecil. Perhatikan gambar disamping.
b..Lidah
Memiliki peran mengatur letak makanan di dalam mulut serta mengecap rasa makanan.
c..Kelenjar Ludah
Ada 3 kelenjar ludah pada rongga mulut. Ketiga kelenjar ludah tersebut menghasilkan ludah setiap harinya sekitar 1 sampai 2,5 liter ludah. Kandungan ludah pada manusia adalah : air, mucus, enzim amilase, zat antibakteri, dll. Fungsi ludah adalah melumasi rongga mulut serta mencerna karbohidrat menjadi disakarida.

Esofagus (Kerongkongan)
Merupakan saluran yang menghubungkan antara rongga mulut dengan lambung. Pada ujung saluran esophagus setelah mulut terdapat daerah yang disebut faring. Pada faring terdapat klep, yaitu epiglotis yang mengatur makanan agar tidak masuk ke trakea (tenggorokan). Fungsi esophagus adalah menyalurkan makanan ke lambung. Agar makanan dapat berjalan sepanjang esophagus, terdapat gerakan peristaltik sehingga makanan dapat berjalan menuju lambung.

Lambung
Lambung adalah kelanjutan dari esophagus, berbentuk seperti kantung. Lambung dapat menampung makanan 1 liter hingga mencapai 2 liter. Dinding lambung disusun oleh otot-otot polos yang berfungsi menggerus makanan secara mekanik melalui kontraksi otot-otot tersebut. Ada 3 jenis otot polos yang menyusun lambung, yaitu otot memanjang, otot melingkar, dan otot menyerong.
Selain pencernaan mekanik, pada lambung terjadi pencernaan kimiawi dengan bantuan senyawa kimia yang dihasilkan lambung. Senyawa kimiawi yang dihasilkan lambung adalah :
  • Asam HCl ,Mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Sebagai disinfektan, serta merangsang pengeluaran hormon sekretin dan kolesistokinin pada usus halus
  • Lipase , Memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Namun lipase yang dihasilkan sangat sedikit
  • Renin , Mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu (ASI). Hanya dimiliki oleh bayi.
  • Mukus , Melindungi dinding lambung dari kerusakan akibat asam HCl.
Hasil penggerusan makanan di lambung secara mekanik dan kimiawi akan menjadikan makanan menjadi bubur yang disebut bubur kim.
Fungsi HCI Lambung :
1. Merangsang keluamya sekretin
2. Mengaktifkan Pepsinogen menjadi Pepsin untuk memecah protein.
3. Desinfektan
4. Merangsang keluarnya hormon Kolesistokinin yang berfungsi merangsang empdu mengeluarkan getahnya.

Usus Halus
Usus halus merupakan kelanjutan dari lambung. Usus halus memiliki panjang sekitar 6-8 meter. Usus halus terbagi menjadi 3 bagian yaitu duodenum (± 25 cm), jejunum (± 2,5 m), serta ileum (± 3,6 m). Pada usus halus hanya terjadi pencernaan secara kimiawi saja, dengan bantuan senyawa kimia yang dihasilkan oleh usus halus serta senyawa kimia dari kelenjar pankreas yang dilepaskan ke usus halus.
Senyawa yang dihasilkan oleh usus halus adalah :
  • Disakaridase Menguraikan disakarida menjadi monosakarida
  • Erepsinogen Erepsin yang belum aktif yang akan diubah menjadi erepsin. Erepsin mengubah pepton menjadi asam amino.
  • Hormon Sekretin Merangsang kelenjar pancreas mengeluarkan senyawa kimia yang dihasilkan ke usus halus
  • Hormon CCK (Kolesistokinin) Merangsang hati untuk mengeluarkan cairan empedu ke dalam usus halus.
Selain itu, senyawa kimia yang dihasilkan kelenjar pankreas adalah :
  • Bikarbonat Menetralkan suasana asam dari makanan yang berasal dari lambung
  • Enterokinase Mengaktifkan erepsinogen menjadi erepsin serta mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin. Tripsin mengubah pepton menjadi asam amino.
  • Amilase Mengubah amilum menjadi disakarida
  • Lipase Mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol
  • Tripsinogen Tripsin yang belum aktif.
  • Kimotripsin Mengubah peptone menjadi asam amino
  • Nuklease Menguraikan nukleotida menjadi nukleosida dan gugus pospat
  • Hormon Insulin Menurunkan kadar gula dalam darah sampai menjadi kadar normal
  • Hormon Glukagon Menaikkan kadar gula darah sampai menjadi kadar normal
PROSES PENCERNAAN MAKANAN
Pencernaan makanan secara kimiawi pada usus halus terjadi pada suasana basa. Prosesnya sebagai berikut :
a. Makanan yang berasal dari lambung dan bersuasana asam akan dinetralkan oleh bikarbonat dari pancreas.
b. Makanan yang kini berada di usus halus kemudian dicerna sesuai kandungan zatnya. Makanan dari kelompok karbohidrat akan dicerna oleh amylase pancreas menjadi disakarida. Disakarida kemudian diuraikan oleh disakaridase menjadi monosakarida, yaitu glukosa. Glukaosa hasil pencernaan kemudian diserap usus halus, dan diedarkan ke seluruh tubuh oleh peredaran darah.
c. Makanan dari kelompok protein setelah dilambung dicerna menjadi pepton, maka pepton akan diuraikan oleh enzim tripsin, kimotripsin, dan erepsin menjadi asam amino. Asam amino kemudian diserap usus dan diedarkan ke seluruh tubuh oleh peredaran darah.
d. Makanan dari kelompok lemak, pertama-tama akan dilarutkan (diemulsifikasi) oleh cairan empedu yang dihasilkan hati menjadi butiran-butiran lemak (droplet lemak). Droplet lemak kemudian diuraikan oleh enzim lipase menjadi asam lemak dan gliserol. Asam lemak dan gliserol kemudian diserap usus dan diedarkan menuju jantung oleh pembuluh limfe.

Usus Besar (Kolon)
Merupakan usus yang memiliki diameter lebih besar dari usus halus. Memiliki panjang 1,5 meter, dan berbentuk seperti huruf U terbalik. Usus besar dibagi menjadi 3 daerah, yaitu : Kolon asenden, Kolon Transversum, dan Kolon desenden. Fungsi kolon adalah :
a. Menyerap air selama proses pencernaan.
b. Tempat dihasilkannya vitamin K, dan vitamin H (Biotin) sebagai hasil simbiosis dengan bakteri usus, misalnya E.coli.
c. Membentuk massa feses
d. Mendorong sisa makanan hasil pencernaan (feses) keluar dari tubuh. Pengeluaran feses dari tubuh ddefekasi.
 
Rektum dan Anus
Merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang lewat anus, feses ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila feses sudah siap dibuang maka otot spinkter rectum mengatur pembukaan dan penutupan anus. Otot spinkter yang menyusun rektum ada 2, yaitu otot polos dan otot lurik.
 
Gangguan Sistem Pencernaan
• Apendikitis-Radang usus buntu.
• Diare- Feses yang sangat cair akibat peristaltik yang terlalu cepat.
• Kontipasi -Kesukaran dalam proses Defekasi (buang air besar)
• Maldigesti-Terlalu banyak makan atau makan suatu zat yang merangsang lambung.
• Parotitis-Infeksi pada kelenjar parotis disebut juga Gondong
• Tukak Lambung/Maag-”Radang” pada dinding lambung, umumnya diakibatkan infeksi Helicobacter pylori
• Xerostomia-Produksi air liur yang sangat sedikit
Gangguan pada sistem pencernaan makanan dapat disebabkan oleh pola makan yang salah, infeksi bakteri, dan kelainan alat pencernaan. Di antara gangguan-gangguan ini adalah diare, sembelit, tukak lambung, peritonitis, kolik, sampai pada infeksi usus buntu (apendisitis).
Diare
Apabila kim dari perut mengalir ke usus terlalu cepat maka defekasi menjadi lebih sering dengan feses yang mengandung banyak air. Keadaan seperti ini disebut diare. Penyebab diare antara lain ansietas (stres), makanan tertentu, atau organisme perusak yang melukai dinding usus. Diare dalam waktu lama menyebabkan hilangnya air dan garam-garam mineral, sehingga terjadi dehidrasi.
Konstipasi (Sembelit)
Sembelit terjadi jika kim masuk ke usus dengan sangat lambat. Akibatnya, air terlalu banyak diserap usus, maka feses menjadi keras dan kering. Sembelit ini disebabkan karena kurang mengkonsumsi makanan yang berupa tumbuhan berserat dan banyak mengkonsumsi daging.
Tukak Lambung (Ulkus)
Dinding lambung diselubungi mukus yang di dalamnya juga terkandung enzim. Jika pertahanan mukus rusak, enzim pencernaan akan memakan bagian-bagian kecil dari lapisan permukaan lambung. Hasil dari kegiatan ini adalah terjadinya tukak lambung. Tukak lambung menyebabkan berlubangnya dinding lambung sehingga isi lambung jatuh di rongga perut. Sebagian besar tukak lambung ini disebabkan oleh infeksi bakteri jenis tertentu.
Beberapa gangguan lain pada sistem pencernaan antara lain sebagai berikut: Peritonitis; merupakan peradangan pada selaput perut (peritonium).
Gangguan lain adalah salah cerna akibat makan makanan yang merangsang lambung, seperti alkohol dan cabe yang mengakibatkan rasa nyeri yang disebut kolik. Sedangkan produksi HCl yang berlebihan dapat menyebabkan terjadinya gesekan pada dinding lambung dan usus halus, sehingga timbul rasa nyeri yang disebut tukak lambung. Gesekan akan lebih parah kalau lambung dalam keadaan kosong akibat makan tidak teratur yang pada akhirnya akan mengakibatkan pendarahan pada lambung.
Gangguan lain pada lambung adalah gastritis atau peradangan pada lambung. Dapat pula apendiks terinfeksi sehingga terjadi peradangan yang disebut apendisitis.


Peran nyamuk dalam ekosistem – apa yang terjadi jika tidak ada nyamuk ?

on Selasa, 19 Juli 2011






Tidak bisa dipungkiri bahwa hewan mungil penghisap darah manusia yang dikenal dengan nama nyamuk itu cukup meresahkan manusia. Gigitan nyamuk membuat gatal dan merah kulit kita, bahkan gigitan nyamuk spesies tertentu bisa menyebabkan kita sakit. Apa jadinya ya jika dunia ini tidak ada nyamuk sama sekali, apakah bisa membuat manusia benar benar nyaman karena sudah tidak ada yang menggigit kulitnya? ataukah malah akan merusak ekosistem yang ada di bumi ini? Karena bagaimana pun juga nyamuk adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Mengetahui, dan juga Maha Pintar, pasti ada alasan tersendiri kenapa Tuhan menciptakan nyamuk.

Banyak ilmuan berpendapat bahwa nyamuk sangat berperan sekali dalam menjaga keseimbangan ekosistem di bumi ini, namun ada juga ilmuan yang berpendapat bahwa beberapa spesies nyamuk tidak terlalu berpengaruh pada keseimbangan ekosistem, dan menegaskan bahwa nyamuk harus dimusnahkan dari muka bumi ini. Perbedaan pendapat memang hal yang wajar, karena kalau pendapat selalu sama apa jadinya dunia ini? cobalah simak sedikit artikel di bawah ini, agar lebih memahami peran nyamuk bagi ekosistem di bumi ini.

Vonis Mati Untuk Nyamuk
Dari 3500 spesies nyamuk, hanya ratusan spesies diantaranya yang berbahaya bagi manusia. Nyamuk jantan dewasa menggantungkan diri pada nektar sebagai energi. Hanya sang betina saja yang menghisap darah untuk mendapatkan protein unttuk bertelur. Tanpa nyamuk, ribuan tanaman akan kehilangan penyerbuk. Akan tetapi, hal ini tak menghalangi suara bulat para ilmuwan untuk mengetok palu vonis mati untuk nyamuk.
Para ilmuwan meyakini bahwa “bekas luka” akibat hilangnya spesies nyamuk dalam ekosistem dapat pulih setelah posisinya ditempati oleh spesies lain.

Dilema Dunia Tanpa Nyamuk
Dari 3500 spesies yang dinamakan nyamuk., hanya seratusan spesies yang menggigit manusia. Mereka tersebar di segala benua dan ekosistem, juga menjalankan fungsi penting bagi lingkungan. Ada yang berpendapat bahwa membunuh spesies ini secara massal akan membuat para predatornya kelaparan dan tanaman akan kehilangan penyerbuk.
Eliminasi spesies nyamuk barangkali akan menyebabkan perbedaan besar pada kutub utara, rumah para nyamuk Aedes impiger dan Aedes nigripes. Dari Kanada utara ke Rusia, kumpulan nyamuk ini cukup banyak untuk membentuk semacam awan yang tipis.
Bruce Harrison memperkirakan bahwa jumlah burung imigran yang bertelur di daerah tundra akan menurun drastis lebih dari 50% jika tak ada lagi nyamuk yang tersedia sebagai makanan. Namun Cathy Curby, seorang ahli kehidupan liar membantah hal tersebut. Ia menyatakan bahwa tidak banyak nyamuk yang mereka dapatkan dari perut burung tersebut.
Pada tahun 1974, ahli ekologi John Addicott dari University of Calgary mempublikasikan struktur predator dan mangsa pada tanaman pelontar Larva nyamuk merupakan anggota yang penting dari komunitas sempit di kolam super mungil bervolume 25-100 ml dari tanamanSarracenia purpurea di pantai timur Amerika utara. Hanya spesies nyamuk Wyeomyia smithi dan Metriocnemus knabi yang tinggal bersama disana bersama-sama dengan bakteri dan hewan bersel satu. Ketika serangga lainnya tenggelam, nyamuk ini akan memakan bangkainya sementara larva akan mengolah sisa bangkai tersebut menjadi nitrogen yang diperlukan tanaman. Dalam kasus ini, nyamuk mungkin akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
Alasan yang kuat untuk mempertahankan nyamuk mungkin ditemukan bila mereka menyediakan pelayanan ekosistem yang berguna pada alam dan manusia. Dina Fonseca dari RutgersUniversity menunjukkan perbandingan antara serangga kecil yang mengigit, ceratopogonid dari famili Ceratopogonidae, dengan mahkluk super mungil lainnya yang juga menggigit manusia seperti virus , hewan ber sel satu dan cacing . Karena mereka menjadi penyerbuk utama tanaman coklat, menghapus ras mereka sama saja dengan membuat dunia tanpa coklat.
Bagaimana kawan? nyamuk yang kita kira hanya meresahkan manusia ternyata juga memiliki peran yang sangat penting bagi ekosistem ? Meskipun nyamuk itu meresahkan karena sering mengigit manusia, tapi kan manusia dianugrahi dengan banyak sekali kelebihan oleh Tuhan, sangat mudah bagi manusia untuk terhindar dari gigitan nyamuk asalkan mau berpikir dan bertindak. Jadi tidak perlu lah memikirkan bagaimana menghilangkan nyamuk dari muka bumi ini.

Adakah Obat untuk HIV/AIDS Saat Ini?

on Selasa, 28 Desember 2010

AIDS merupakan penyakit yang paling ditakuti pada saat ini. HIV, virus yang menyebabkan penyakit ini, merusak sistem pertahanan tubuh (sistem imun), sehingga orang-orang yang menderita penyakit ini kemampuan untuk mempertahankan dirinya dari serangan penyakit menjadi berkurang. Seseorang yang positif mengidap HIV, belum tentu mengidap AIDS. Banyak kasus di mana seseorang positif mengidap HIV, tetapi tidak menjadi sakit dalam jangka waktu yang lama. Namun, HIV yang ada pada tubuh seseorang akan terus merusak sistem imun. Akibatnya, virus, jamur dan bakteri yang biasanya tidak berbahaya menjadi sangat berbahaya karena rusaknya sistem imun tubuh.

Karena ganasnya penyakit ini, maka berbagai usaha dilakukan untuk mengembangkan obat-obatan yang dapat mengatasinya. Pengobatan yang berkembang saat ini, targetnya adalah enzim-enzim yang dihasilkan oleh HIV dan diperlukan oleh virus tersebut untuk berkembang. Enzim-enzim ini dihambat dengan menggunakan inhibitor yang nantinya akan menghambat kerja enzim-enzim tersebut dan pada akhirnya akan menghambat pertumbuhan virus HIV.

HIV merupakan suatu virus yang material genetiknya adalah RNA (asam ribonukleat) yang dibungkus oleh suatu matriks yang sebagian besar terdiri atas protein. Untuk tumbuh, materi genetik ini perlu diubah menjadi DNA (asam deoksiribonukleat), diintegrasikan ke dalam DNA inang, dan selanjutnya mengalami proses yang akhirnya akan menghasilkan protein. Protein-protein yang dihasilkan kemudian akan membentuk virus-virus baru


Obat-obatan yang telah ditemukan pada saat ini menghambat pengubahan RNA menjadi DNA dan menghambat pembentukan protein-protein aktif. Enzim yang membantu pengubahan RNA menjadi DNA disebut reverse transcriptase, sedangkan yang membantu pembentukan protein-protein aktif disebut protease.

Untuk dapat membentuk protein yang aktif, informasi genetik yang tersimpan pada RNA virus harus diubah terlebih dahulu menjadi DNA. Reverse transcriptase membantu proses pengubahan RNA menjadi DNA. Jika proses pembentukan DNA dihambat, maka proses pembentukan protein juga menjadi terhambat. Oleh karena itu, pembentukan virus-virus yang baru menjadi berjalan dengan lambat. Jadi, penggunaan obat-obatan penghambat enzim reverse transcriptase tidak secara tuntas menghancurkan virus yang terdapat di dalam tubuh. Penggunaan obat-obatan jenis ini hanya menghambat proses pembentukan virus baru, dan proses penghambatan ini pun tidak dapat menghentikan proses pembentukan virus baru secara total.

Obat-obatan lain yang sekarang ini juga banyak berkembang adalah penggunaan penghambat enzim protease. Dari DNA yang berasal dari RNA virus, akan dibentuk protein-protein yang nantinya akan berperan dalam proses pembentukan partikel virus yang baru. Pada mulanya, protein-protein yang dibentuk berada dalam bentuk yang tidak aktif. Untuk mengaktifkannya, maka protein-protein yang dihasilkan harus dipotong pada tempat-tempat tertentu. Di sinilah peranan protease. Protease akan memotong protein pada tempat tertentu dari suatu protein yang terbentuk dari DNA, dan akhirnya akan menghasilkan protein yang nantinya akan dapat membentuk protein penyusun matriks virus (protein struktural) ataupun protein fungsional yang berperan sebagai enzim.



Gambar 1



Gambar 2 menunjukkan skema produk translasional dari gen gag-pol dan daerah di mana produk dari gen tersebut dipecah oleh protease. p17 berfungsi sebagai protein kapsid, p24 protein matriks, dan p7 nukleokapsid. p2, p1 dan p6 merupakan protein kecil yang belum diketahui fungsinya. Tanda panah menunjukkan proses pemotongan yang dikatalisis oleh protease HIV (Flexner, 1998).

Menurut Flexner (1998), pada saat ini telah dikenal empat inhibitor protease yang digunakan pada terapi pasien yang terinfeksi oleh virus HIV, yaitu indinavir, nelfinavir, ritonavir dan saquinavir. Satu inhibitor lainnya masih dalam proses penelitian, yaitu amprenavir. Inhibitor protease yang telah umum digunakan, memiliki efek samping yang perlu dipertimbangkan. Semua inhibitor protease yang telah disetujui memiliki efek samping gastrointestinal. Hiperlipidemia, intoleransi glukosa dan distribusi lemak abnormal dapat juga terjadi.


Gambar 2. skema produk translasional dari gen gag-pol dan daerah di mana produk dari gen tersebut dipecah oleh protease




Gambar 3 menujukkan lima struktur inhibitor protease HIV dengan aktivitas antiretroviral pada uji klinis. NHtBu = amido tersier butil dan Ph = fenil (Flexner, 1998).

Uji klinis menunjukkan bahwa terapi tunggal dengan menggunakan inhibitor protease saja dapat menurunkan jumlah RNA HIV secara signifikan dan meningkatkan jumlah sel CD4 (indikator bekerjanya sistem imun) selama minggu pertama perlakuan. Namun demikian, kemampuan senyawa-senyawa ini untuk menekan replikasi virus sering kali terbatas, sehingga menyebabkan terjadinya suatu seleksi yang menghasilkan HIV yang tahan terhadap obat. Karena itu, pengobatan dilakukan dengan menggunakan suatu terapi kombinasi bersama-sama dengan inhibitor reverse transcriptase. Inhibitor protease yang dikombinasikan dengan inhibitor reverse transkriptase menunjukkan respon antiviral yang lebih signifikan yang dapat bertahan dalam jangka waktu yang lebih lama (Patrick & Potts, 1998).

Dari uraian di atas, kita dapat mengetahui bahwa sampai saat ini belum ada obat yang benar-benar dapat menyembuhkan penyakit HIV/AIDS. Obat-obatan yang telah ditemukan hanya menghambat proses pertumbuhan virus, sehingga jumlah virus dapat ditekan.

Oleh karena itu, tantangan bagi para peneliti di seluruh dunia (termasuk Indonesia) adalah untuk mencari obat yang dapat menghancurkan virus yang terdapat dalam tubuh, bukan hanya menghambat pertumbuhan virus. Indonesia yang kaya akan keanekaragaman hayati, tentunya memiliki potensi yang sangat besar untuk ditemukannya obat yang berasal dari alam. Penelusuran senyawa yang berkhasiat tentunya memerlukan penelitian yang tidak sederhana. Dapatkah obat tersebut ditemukan di Indonesia?


Gambar 3. lima struktur inhibitor protease HIV dengan aktivitas antiretroviral pada uji klinis
 

Kendalikan Grogi Anda menjadi Energi Positif

on Kamis, 23 Desember 2010


Siapa di antara kita yang tidak pernah mengalami perasaan grogi? Kalau mau jujur, setiap orang pasti pernah merasakan pengalaman tersebut. Dalam berbagai kesempatan, sensasi ini kerap muncul dan mewarnai perjalanan hidup kita. Misalnya, banyak orang yang mengaku pernah mengalami grogi ketika hendak menyatakan cinta kepada seseorang. Atau ketika harus berbicara di depan banyak orang. Apalagi ketika bertanding di hadapan ratusan bahkan ribuan penonton. Grogi merupakan hal yang wajar dan lumrah. Lebih hebatnya lagi, itulah yang membuat kita tetap menjadi manusia normal. Bukan mesin atau batu yang tidak berperasaan. 

Kenapa Bisa Muncul Grogi?
Grogi sebenarnya termasuk dalam kelompok emosi takut dan khawatir. Takut gagal, dan khawatir tidak dapat melakukan sesuatu dengan sempurna. Masih ditambah lagi dengan adanya unsur malu serta tidak percaya diri. Benar-benar suatu sensasi emosi yang - sebenarnya - indah. Yang menarik adalah bahwa grogi ini hanya akan muncul jika kita menganggap bahwa hal yang akan kita lakukan tersebut sangat penting. Bandingkan saat kita menempel cock dalam sebuah pertandingan, terutama saat poin-poin kritis. Ada beban emosi tertentu disitu, takut melakukan kesalahan, lalu gagal dan kalah. Sementara saat latihan biasa, kita dapat melakukan tempelan-tempelan itu dengan santai. Karena tidak ada ketakutan untuk melakukan kesalahan. Jadi sebenarnya Anda justru harus grogi menghadapi suatu pertandingan, karena itu berarti Anda menganggap pertandingan itu suatu hal yang penting untuk dimenangkan. 

Jadi, Grogi Itu Kawan atau Lawan?
Grogi, seperti juga halnya emosi-emosi yang lain, bisa saja menjadi hal yang positif, tapi juga bisa menjadi hal yang negatif. Semuanya tergantung bagaimana kita menyikapinya. Ada beberapa sikap yang kurang menguntungkan sehubungan dengan grogi ini. Pertama, Sikap Mengingkari atau sikap tidak mau mengakui bahwa kita memang sedang grogi. Perlu kita pahami, baik kita akui atau tidak, jika kita memang sedang grogi, ya grogi. Grogi tidak akan lenyap hanya dengan kita ingkari keberadaannya. Malahan kita akan kehilangan simpati dan dukungan dari rekan-rekan kita, jika kita terus mengingkarinya, padahal semua orang bisa melihat bahwa kita sedang grogi. Kedua, Sikap Menyerah pada rasa grogi. Biasanya, sikap kedua inilah yang banyak diambil oleh orang-orang. Mereka membiarkan rasa grogi ini menguasai dirinya, sehingga energinya banyak tersedot dan akhirnya tidak mampu melakukan tugasnya dengan sempurna, pikiran jadi kosong, susah berkonsentrasi, dan tubuh pun tidak dapat digerakkan persis seperti yang kita inginkan.

Lalu, Apa Solusinya?
Ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk menyikapi rasa grogi ini. Pertama, berdamailah dengan rasa grogi Anda. Artinya, Anda menerima dan mengakui bahwa Anda sedang grogi. Buanglah jauh-jauh pendapat bahwa seorang atlet yang hebat tidak akan pernah merasa grogi. Evander Hollyfield, mantan juara dunia tinju sekalipun berani mengakui bahwa dia selalu grogi menjelang naik ke atas ring. Oleh karena itu, dia selalu bernyanyi dan berjoged sendiri sebelum bertanding. Aktivitas ini membantunya menurunkan ketegangan pikirannya, karena pada dasarnya emosi adalah energi, jadi harus disalurkan. Ada yang berusaha mengurangi grogi dengan makan permen manis, ada yang dengan cara bercanda bersama teman-temannya, ada pula yang berteriak-teriak. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan kadar grogi. Kita bisa memilih sendiri cara yang paling cocok untuk kita. Yang jelas, tidak perlu merasa gengsi, lalu berusaha berbohong dan menutupinya, karena hal itu akan membuat beban mental kita menjadi semakin berat.
Tips kedua adalah dapatkan sebanyak mungkin simpati dan dukungan. Rasa grogi akan semakin mengganggu ketika kita merasa sendirian. Sebaiknya, beban mental itu akan menjadi lebih ringan ketika kita membaginya dengan orang lain. Kebanyakan orang ketika sedang grogi malah menjadi sepaneng, seperti memakai kaca mata kuda. Mereka merasa semua mata memandang dirinya, dan mencari kesalahannya, lalu mulai menjadi salah tingkah. Akan lebih baik apabila pada saat itu kita membuka koneksi dengan orang lain, sehingga tercipta kehangatan dengan lingkungan sekitar. Membuka koneksi ini dapat dilakukan dengan cara bercerita dengan jujur kegrogian kita kepada rekan tim dan pelatih, dan minta mereka memberi dukungan. Bisa juga dilakukan dengan cara memberi salam atau menyapa para penonton, tindakan ini menunjukkan kerendahan hati kita. Perlu diingat, orang-orang lebih suka memberikan dukungan kepada orang yang lebih rendah hati, daripada yang sombong. Bahkan jika memungkinkan, kita juga bisa menyapa lawan tanding kita. Tindakan yang unik ini akan mendatangkan banyak simpati dari berbagai pihak.
Kalau tips pertama dan kedua masih kurang manjur, maka tips ketiga adalah menggunakan kekuatan mental kita. Kekuatan mental yang dimaksud di sini adalah keyakinan dan keinginan untuk menang. Yakinlah bahwa selama pertandingan belum selesai, siapapun punya kesempatan untuk menang. Apalagi dalam pertandingan bulutangkis yang tidak dibatasi oleh waktu, kesempatan masih terbuka lebar untuk meraih angka demi angka. Keinginan untuk menang juga bisa sangat membantu. Bayangkan hal-hal yang menyenangkan yang akan terjadi seandainya kita berhasil memenangkan pertandingan itu.
Rekan-rekan bulutangkis mania, tips-tips ini hanya akan menjadi tips belaka, jika kita tidak pernah mencoba dan melatihnya. Sebagai atlet, rekan-rekan punya banyak kesempatan untuk mencobanya. Mengalami grogi tatkala menghadapi suatu pertandingan adalah hal yang wajar, siapa pun akan mengalaminya, termasuk juga lawan tanding kita. Dan walaupun keterampilan dan teknik bermain punya peranan yang sangat penting, tapi siapapun yang lebih mampu mengendalikan rasa groginya, dialah yang akan mengendalikan jalannya pertandingan. Oleh karena itu... grogi, so what gitu loh??!!??

Mengatasi Penyakit Malas


Malas adalah penyakit mental. Siapa dihinggapi rasa malas, sukses pasti jauh dari gapaian. Rasa malas diartikan sebagai keengganan seseorang untuk melakukan sesuatu yang seharusnya atau sebaiknya dia lakukan. Masuk dalam keluarga besar rasa malas adalah menolak tugas, tidak disiplin, tidak tekun, rasa sungkan, suka menunda sesuatu, mengalihkan diri dari kewajiban,dll. Jika keluarga besar dari rasa malas ini mudah sekali muncul dalam aktivitas sehari-hari kita, maka dijamin kinerja kita akan jauh menurun. Bahkan bisa jadi kita tidak pernah bisa mencapai sesuatu yang lebih baik sebagaimana yang kita inginkan.

Rasa malas sejatinya merupakan sejenis penyakit mental. Siapa pun yang dihinggapi rasa malas akan kacau kinerjanya dan ini jelas-jelas sangat merugikan. Sukses dalam karir, bisnis, dan kehidupan umumnya tidak pernah datang pada orang yang malas. Rasa malas juga menggambarkan hilangnya motivasi seseorang untuk melakukan pekerjaan atau apa yang sesungguhnya dia inginkan. Nah, bagaimana cara mengatasinya ? Berikut kiat-kiatnya :

1. MEMBUAT TUJUAN
Orang yang malas biasanya TIDAK MEMILIKI MOTIVASI untuk berkembang ke arah kehidupan yang lebih baik. Sementara orang yang tidak memiliki motivasi biasanya TIDAK MEMILIKI TUJUAN HIDUP yang pantas dan layak untuk diraih. Dan orang yang tidak memiliki tujuan-tujuan hidup, biasanya sangat jarang bahkan mungkin tidak pernah menuliskan resolusi atau komitmen pencapaian hidup.

Tanpa tujuan, resolusi, atau komitmen-komitmen pencapaian hidup, maka seseorang hanya bergerak secara naluriah dan sangat rentan diombang-ambingkan situasi di sekelilingnya. Posisi seperti ini membuatnya menjadi pasif, menunggu, TERGANTUNG PADA SITUASI, dan cenderung menyerah pada nasib. Tidak adanya sumber-sumber motivasi hidup menyebabkan kemalasan. Supaya motivasi muncul, seseorang harus berani memutuskan tujuan hidupnya.

2. MENGASAH KEMAMPUAN
Orang yang memiliki tujuan-tujuan hidup yang pasti, membuat resolusi dan komitmen-komitmen pencapaian biasanya memiliki motivasi tinggi. Akan lebih baik lagi jika tujuan dilengkapi dengan AKTIVITAS PEMBELAJARAN, seperti mencari cara yang efisien dan efektif untuk mencapai tujuan tersebut. Kita juga perlu mengasah kemampuan secara berkala supaya langkah yang diambil itu akan membawa kita pada pencapaian tujuan.

Contoh : jika pada tahun yang sudah ditargetkan kita ingin menjadi konsultan, maka sejak sekarang aktivitas kita sudah harus difokuskan ke arah tujuan tersebut. Kita harus terus mengasah kemampuan mendiagnosa masalah, menemukan penyebab, menganalisis, mengkomunikasikan gagasan, menawarkan solusi, dan memperbaiki kemampuan presentasi.

Jika aktivitas-aktivitas pembelajaran itu dilakukan secara konsisten dan dengan komitmen sepenuhnya, maka kita telah berada di JALUR YANG BENAR. Kemampuan kita dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah juga akan meningkat. Dengan sendirinya ini akan semakin memperkuat rasa percaya diri kita, menebalkan komitmen pencapaian tujuan, dan tentu saja menumbuhkan semangat.

Sebaliknya, jika kita sama sekali menolak aktivitas-aktivitas pembelajaran, komitmen akan semakin melemah, semangat turun, dan kemalasan akan datang dengan cepat. Pada titik ini, tujuan-tujuan, resolusi atau komitmen yang sudah kita buat sudah tidak memiliki arti lagi. Sayang sekali.

3. PERGAULAN DINAMIS
Para pemenang berkumpul dengan sesama pemenang, sementara para pecundang cenderung berkumpul dengan sesama pecundang. Ungkapan tersebut mengandung kebenaran. Sulit sekali bagi seorang pemalas untuk hidup di lingkungan para pemenang. Sulit bagi orang malas untuk berada secara nyaman di tengah-tengah orang yang sangat optimis, sibuk, giat bekerja, dan bersemangat mengejar prestasi. Demikian sebaliknya. Sulit sekali bagi para high achiever untuk betah berlama-lama dengan para orang malas dan pesimistik.

Situasi atau lingkungan di mana kita berada sungguh ada pengaruhnya. Orang yang mulai dihinggapi rasa malas sangat dianjurkan agar menjauhi mereka yang juga mulai diserang kebosanan, putus asa, rasa enggan, apalagi negative thinking. Sepintas, berkeluh kesah dengan mereka dengan orang-orang seperti itu dapat melegakan hati. Ada semacam rasa pelepasan dari belenggu psikologis. Walau demikian, dalam situasi malas sedang menyerang, mendekati orang-orang yang sedang down sama sekali tidak menolong satu sama lain.

Jika rasa malas mulai menyerbu kita, jangan berlama-lama duduk berdiam diri. Cara paling ampuh menghilangkan kemalasan adalah bangkit berdiri dan menghampiri orang-orang yang sedang tekun dan bersemangat melakukan sesuatu. Manusia-manusia optimis, self-motivated, punya ambisi, positive thinking, dan memiliki tujuan hidup pasti, umumnya MEMANCARKAN AURA POSITIF kepada apa pun dan siapa pun di ekelilingnya. Pancaran optimisme dan semangat itulah yang bisa menginspirasi orang lain, bahkan menularkan semangat yang sama sehingga orang lain jadi ikut tergerak.

4. DISIPLIN DIRI
Jika kita mau bersikap keras dan disiplin pada diri sendiri, maka banyak hal akan bisa kita kerjakan dengan baik. Bayangkan, bagaimana seorang atlet bisa menjadi juara jika dia tidak disiplin berlatih dengan tekun ? Bagaimana mungkin ada pekerja profesional yang bagus karirnya jika dia sering mangkir atau bolos kerja ?

Sebaliknya, jika kita terlalu lunak atau memanjakan diri sendiri, memelihara kemalasan, mentolerir kinerja buruk, tidak merasa bersalah jika lalai atau gagal dalam tugas, maka dunia luar akan sangat tidak bersahabat. Olahragawan yang manja pasti tidak akan pernah jadi juara. Seorang sales yang malas tidak akan pernah besar penjualannya. Jika Anda lunak pada diri sendiri, maka dunia akan keras pada Anda.

Rasa malas jelas merugikan. Obat mujarabnya adalah menumbuhkan KEBIASAAN MENDISIPLINKAN DIRI dan menjaga kebiasaan positif tersebut. Sekalipun seseorang memiliki cita-cita atau impian yang besar, jika kemalasannya mudah muncul, maka cita-cita atau impian besar itu akan tetap tinggal di alam impian. Jadi, kalau Anda ingin sukses, jangan mempermudah munculnya rasa malas.

Menumbuhkan Rasa Percaya Diri Anak

Rasa percaya diri pada diri anak sangat perlu. Dengan adanya rasa percaya diri itu anak anda akan tumbuh menjadi anak yang cerdas dan berguna di dalam masyarakat. Dari anak masih kecil kita bisa menumbuhkan rasa percaya diri itu. Mungkin para ibu tidak mengerti bagaimana cara menumbuhkan rasa percaya diri yang ada pada anak anda.

Bagaimana Menumbuhkan Rasa Percaya Diri pada Anak

Percaya diri adalah sebuah kekuatan yang luar biasa. Dia laksana reaktor yang membangkitkan segala energi yang ada pada diri untuk mencapai sukses. Jadi, bantulah anak kita untuk mengembangkan kekuatan ini.
Berikut 7 ide dalam membangun rasa percaya diri pada anak:

1. Beri pujian untuk setiap pencapaian dan hasil pekerjaan yang baik.
 MULAI DARI SEKARANG, temukan sesuatu yang dapat kita puji dari anak-anak. Seperti…
“Luar biasa, cepat sekali hafalnya.”
“Tulisan tangannya bagus sekali.”
“Hebat, pekerjaan rumahnya selalu selesai tepat waktu.”
“Ingatanmu sangat tajam, seperti gajah! Hehe…”
“Kamu pandai sekali mencari teman yang baik.”
“Terima kasih atas bantuannya.”
Perhatikan setiap hasil pekerjaan kecil dan besar yang baik, kemudian beri pujian atas hasil jerih payahnya tersebut. Hal inilah yang dinamakan ‘positive programming.’ Kita menanamkan program pada anak agar selalu dan selalu melakukan hal-hal yang baik—tanpa membantah dan mengeluh, serta…otomatis!
Anak yang cukup mendapat kasih sayang akan merasa baik pada diri mereka sendiri, mengembangkan rasa percaya diri lebih tinggi, dan menerima lebih banyak sukses dalam kehidupannya.
Tetapi, ingat pula JANGAN memberi pujian tanpa alasan. Karena boleh jadi anak menjadi gila pujian, padahal dia tidak habis melakukan apa-apa. 

2. Ajari anak untuk belajar menerima TANGGUNG JAWAB 
Ajari anak untuk membantu kita melakukan beberapa jenis pekerjaan rumah, sesuai dengan usianya, seperti: membersihkan kamarnya, menggantung pakaiannya dengan rapi, merapikan meja belajar, menyiram bunga, merapikan tempat tidurnya, dll. Untuk anak yang lebih tua, kita dapat memintanya membantu mencuci piring atau pakaian.
Kebiasaan-kebiasaan seperti itu akan memberi anak rasa tanggungjawab, mengajari mereka mau menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tugasnya, serta akan menumbuhkan rasa percaya diri. 

3. Mengajari anak selalu bersikap ramah dan senang membantu.
Untuk itu, kita harus selalu ramah kepada siapa saja. Tersenyumlah kepada mereka. Tertawa bersama mereka, dan jadikan segala rutinitas harian menjadi menyenangkan. Ajari anak untuk mau membantu orang lain apabila mereka mampu—misal, membantu kawan sekelas atau kawan sepermainannya.
Ajari anak agar mau berbagi dengan saudara-saudaranya. Sikap senang membantu ini akan menumbuhkan nilai-nilai kemanusiaan dan meningkatkan rasa manfaat diri sendiri.

4. Ubah kesalahan menjadi “bahan baku” untuk kemajuan.
Pada saat anak kita melakukan suatu kesalahan, tetap fokus pada kemajuan yang telah dicapainya—bukan pada kesalahan atau kegagalan yang terjadi.
Misal, jika anak datang dengan nilai rapor yang buruk, adalah tindakan sia-sia jika kita serta merta memarahinya. Lebih bermanfaat apabila bersama-sama menelusuri mata pelajaran apa yang nilainya jelek, dan mana yang “lumayan”. Doronglah anak untuk mendalami mata pelajaran yang masih kurang dikuasai, sampai diperoleh kemajuan. 

5. Jangan “menepuk air di dulang”.
Banyak orang yang mengkritik atau mengeluhkan tentang anak-anak mereka kepada orang lain atau tetangga. Bahkan terkadang langsung di depan anak yang bersangkutan.
“Si Ifan ini memang bandel! Saya sampai bosan mengajarinya!” atau “Angga ini nilai matematikanya selalu jeblok. Dasar otak pepaya!”
Sebagai orang tua, kita harus berhati-hati pada setiap apa yang kita ungkapkan tentang anak kita kepada orang lain. Jika ingin mengungkapkan tentang anak kita kepada tetangga atau orang lain—ungkapkan yang baik-baik saja. Diskusikan kemajuan-kemajuan yang diperolehnya, khususnya jika pada saat itu anak sedang berada di dekat kita.
Misal, jika anak datang dengan nilai rapor matematika yang jeblok, tetapi nilai Bahasa Inggrisnya bagus—bahas saja nilai Bahasa Inggris. “Ifan kuat di Bahasa Inggris. Nilainya bagus sekali!”
Jika anak kita malas belajar, tetapi punya ingatan yang tajam—bicarakan saja tentang kelebihan mengingat yang dimilikinya. Atau, jika anak bangun kesiangan, tetapi kamarnya bersih dan rapi—bahas saja kerapian kamarnya dan kebiasaannya untuk selalu menjaga kebersihan dan kerapian.

6. Dukung apa yang menjadi minatnya.
Dukung hobi dan mimpi-mimpi anak kita. Jika anak suka menggambar, doronglah dia untuk menggambar di waktu luangnya. Jika anak perempuan kita suka mengamati burung, beri hadiah sebuah binokular agar dia dapat lebih saksama mengamati burung.
Tindakan-tindakan seperti itu, tidak hanya akan membangun rasa percaya diri, tetapi juga akan meningkatkan kadar kreativitas mereka. Dan…siapa tahu anak akan mencapai sukses besar dari hobi dan minatnya tersebut. 

7. Hindari memanjakan anak.
Coba untuk tidak bersikap overprotect terhadap anak-anak. Sikap seperti demikian hanya akan menjadikan anak lemah dan selalu bergantung pada orang tua. Orang tua harus mampu menumbuhkan rasa mandiri dan percaya diri anak-anaknya dengan cara yang bijak.

Kuru, Penyakit Langka Akibat Makan Otak Manusia

 
Papua Nugini, Ketika orang dari Suku Fore di Papua Nugini (Papua New Guinea) meninggal tubuhnya akan dipotong-potong oleh keluarganya. Daging dari orang yang sudah meninggal ini sangat dihargai sebagai makanan untuk menghormatinya.

Tapi bukan berarti suku Fore kanibal atau membunuh sesama manusia, tapi karena kebudayaan proses pemakaman suku Fore.

Ketika orang Fore meninggal tubuhnya akan dipotong-potong oleh keluarga yang meninggal dari pihak ibu. Perempuan akan mengiris tangan dan kaki, otot strip dari tulang dan mengeluarkan otak serta organ internalnya.

"Daging dari orang yang sudah meninggal ini sangat dihargai sebagai makanan sejak daging tersebut menyerupai lapisan lemak babi, sehingga masyarakat mengonsumsinya," ujar Shirley Lindenbaum, salah seorang peneliti awal penyakit Kuru, seperti dikutip dari Healthmad, Kamis (23/12/2010).

Rupanya dari sinilah penyakit langka ini berasal. Penyakit langka di dunia ini akibat mengonsumsi otak manusia yang terinfeksi, yang dinamakan penyakit Kuru.

Penyakit aneh ini biasanya dimulai dengan kehilangan koordinasi sehingga membuatnya goyah saat berjalan, lalu diikuti dengan gejala lainnya seperti timbul tremor, sakit kepala, nyeri sendi, kehilangan nafsu makan serta perubahan suasana hati yang parah.

Perubahan suasana hati yang parah ini seperti rasa marah yang secara seketika berubah menjadi serangan tawa yang menakutkan. Tawa seram dan mengganggu ini mendorong orang-orang Fore menyebutnya sebagai penyakit aneh Kuru.

Dalam bahasa inggris arti Kuru secara kasar diterjemahkan sebagai The Sickness Laughing. Sebagian besar orang suku mengira ia menderita penyakit mental atau disangka mengalami kutukan.

Semakin hari semakin banyak suku Fore yang meninggal. Pada tahun 1957 hingga 5 tahun ke depan sekitar 1.000 orang meninggal akibat penyakit Kuru, sehingga menjadi endemik. Setelah melakukan banyak penelitian ditemukan orang yang menderita penyakit ini mirip dengan penyakit sapi gila atau Bovine spongiform encephalopathy.

Tapi sapi gila ditularkan akibat mengonsumsi otak dan jaringan tulang belakang sapi yang sudah terinfeksi. Sedangkan untuk penyakit Kuru disebabkan oleh mengonsumsi jaringan otak manusia yang terinfeksi oleh prion (protein atau partikel yang menyerang). Kondisi ini disebabkan oleh kebiasaan suku Fore yang kanibal atau mengonsumsi daging manusia.

Umumnya perempuan suku Fore memiliki kesempatan lebih besar tertular penyakit ini dibanding laki-laki. Hal ini karena perempuan biasanya mengonsumsi potongan dari jaringan otak, sedangkan laki-laki tidak.

Selain itu ada beberapa alasan lain yang membuat perempuan lebih sering mengonsumsi otak, yaitu karena laki-laki mengambil potongan daging pilihan sehingga perempuan mau tidak mau harus mengonsumsi otak atau karena otak dianggap sebagai makanan yang lebih lezat sehingga dikonsumsi oleh perempuan yang menyiapkan makanan.

Meski demikian perempuan memang memiliki kontak lebih lama dengan darah dan jaringan dari otak lainnya ketika ia menyiapkan makanan, sehingga memiliki risiko terinfeksi akibat luka terbuka yang dimilikinya.

Ciri khas dari penyakit ini adalah adanya gumpalan molekul protein di dalam otak. Masa inkubasi dari penyakit ini panjang, sehingga dibutuhkan waktu beberapa tahun setelah infeksi awal hingga timbulnya gejala. Tidak ada pengobatan untuk penyakit ini, dan salah satu cara untuk mencegahnya adalah menghentikan praktik kanibalisme.

Karenanya sebuah kampanye mendidik skala besar dilakukan untuk memberantas penyakit aneh ini serta memberikan tindakan keras terhadap kebiasaan mengonsumsi anggota tubuh suku Fore yang sudah meninggal. Saat ini penyakit Kuru dianggap sudah benar-benar punah.

© Copyright by Biology Education | Template by BloggerTemplates | Blog Trick at Blog-HowToTricks