Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.

Adakah Obat untuk HIV/AIDS Saat Ini?

on Selasa, 28 Desember 2010

AIDS merupakan penyakit yang paling ditakuti pada saat ini. HIV, virus yang menyebabkan penyakit ini, merusak sistem pertahanan tubuh (sistem imun), sehingga orang-orang yang menderita penyakit ini kemampuan untuk mempertahankan dirinya dari serangan penyakit menjadi berkurang. Seseorang yang positif mengidap HIV, belum tentu mengidap AIDS. Banyak kasus di mana seseorang positif mengidap HIV, tetapi tidak menjadi sakit dalam jangka waktu yang lama. Namun, HIV yang ada pada tubuh seseorang akan terus merusak sistem imun. Akibatnya, virus, jamur dan bakteri yang biasanya tidak berbahaya menjadi sangat berbahaya karena rusaknya sistem imun tubuh.

Karena ganasnya penyakit ini, maka berbagai usaha dilakukan untuk mengembangkan obat-obatan yang dapat mengatasinya. Pengobatan yang berkembang saat ini, targetnya adalah enzim-enzim yang dihasilkan oleh HIV dan diperlukan oleh virus tersebut untuk berkembang. Enzim-enzim ini dihambat dengan menggunakan inhibitor yang nantinya akan menghambat kerja enzim-enzim tersebut dan pada akhirnya akan menghambat pertumbuhan virus HIV.

HIV merupakan suatu virus yang material genetiknya adalah RNA (asam ribonukleat) yang dibungkus oleh suatu matriks yang sebagian besar terdiri atas protein. Untuk tumbuh, materi genetik ini perlu diubah menjadi DNA (asam deoksiribonukleat), diintegrasikan ke dalam DNA inang, dan selanjutnya mengalami proses yang akhirnya akan menghasilkan protein. Protein-protein yang dihasilkan kemudian akan membentuk virus-virus baru


Obat-obatan yang telah ditemukan pada saat ini menghambat pengubahan RNA menjadi DNA dan menghambat pembentukan protein-protein aktif. Enzim yang membantu pengubahan RNA menjadi DNA disebut reverse transcriptase, sedangkan yang membantu pembentukan protein-protein aktif disebut protease.

Untuk dapat membentuk protein yang aktif, informasi genetik yang tersimpan pada RNA virus harus diubah terlebih dahulu menjadi DNA. Reverse transcriptase membantu proses pengubahan RNA menjadi DNA. Jika proses pembentukan DNA dihambat, maka proses pembentukan protein juga menjadi terhambat. Oleh karena itu, pembentukan virus-virus yang baru menjadi berjalan dengan lambat. Jadi, penggunaan obat-obatan penghambat enzim reverse transcriptase tidak secara tuntas menghancurkan virus yang terdapat di dalam tubuh. Penggunaan obat-obatan jenis ini hanya menghambat proses pembentukan virus baru, dan proses penghambatan ini pun tidak dapat menghentikan proses pembentukan virus baru secara total.

Obat-obatan lain yang sekarang ini juga banyak berkembang adalah penggunaan penghambat enzim protease. Dari DNA yang berasal dari RNA virus, akan dibentuk protein-protein yang nantinya akan berperan dalam proses pembentukan partikel virus yang baru. Pada mulanya, protein-protein yang dibentuk berada dalam bentuk yang tidak aktif. Untuk mengaktifkannya, maka protein-protein yang dihasilkan harus dipotong pada tempat-tempat tertentu. Di sinilah peranan protease. Protease akan memotong protein pada tempat tertentu dari suatu protein yang terbentuk dari DNA, dan akhirnya akan menghasilkan protein yang nantinya akan dapat membentuk protein penyusun matriks virus (protein struktural) ataupun protein fungsional yang berperan sebagai enzim.



Gambar 1



Gambar 2 menunjukkan skema produk translasional dari gen gag-pol dan daerah di mana produk dari gen tersebut dipecah oleh protease. p17 berfungsi sebagai protein kapsid, p24 protein matriks, dan p7 nukleokapsid. p2, p1 dan p6 merupakan protein kecil yang belum diketahui fungsinya. Tanda panah menunjukkan proses pemotongan yang dikatalisis oleh protease HIV (Flexner, 1998).

Menurut Flexner (1998), pada saat ini telah dikenal empat inhibitor protease yang digunakan pada terapi pasien yang terinfeksi oleh virus HIV, yaitu indinavir, nelfinavir, ritonavir dan saquinavir. Satu inhibitor lainnya masih dalam proses penelitian, yaitu amprenavir. Inhibitor protease yang telah umum digunakan, memiliki efek samping yang perlu dipertimbangkan. Semua inhibitor protease yang telah disetujui memiliki efek samping gastrointestinal. Hiperlipidemia, intoleransi glukosa dan distribusi lemak abnormal dapat juga terjadi.


Gambar 2. skema produk translasional dari gen gag-pol dan daerah di mana produk dari gen tersebut dipecah oleh protease




Gambar 3 menujukkan lima struktur inhibitor protease HIV dengan aktivitas antiretroviral pada uji klinis. NHtBu = amido tersier butil dan Ph = fenil (Flexner, 1998).

Uji klinis menunjukkan bahwa terapi tunggal dengan menggunakan inhibitor protease saja dapat menurunkan jumlah RNA HIV secara signifikan dan meningkatkan jumlah sel CD4 (indikator bekerjanya sistem imun) selama minggu pertama perlakuan. Namun demikian, kemampuan senyawa-senyawa ini untuk menekan replikasi virus sering kali terbatas, sehingga menyebabkan terjadinya suatu seleksi yang menghasilkan HIV yang tahan terhadap obat. Karena itu, pengobatan dilakukan dengan menggunakan suatu terapi kombinasi bersama-sama dengan inhibitor reverse transcriptase. Inhibitor protease yang dikombinasikan dengan inhibitor reverse transkriptase menunjukkan respon antiviral yang lebih signifikan yang dapat bertahan dalam jangka waktu yang lebih lama (Patrick & Potts, 1998).

Dari uraian di atas, kita dapat mengetahui bahwa sampai saat ini belum ada obat yang benar-benar dapat menyembuhkan penyakit HIV/AIDS. Obat-obatan yang telah ditemukan hanya menghambat proses pertumbuhan virus, sehingga jumlah virus dapat ditekan.

Oleh karena itu, tantangan bagi para peneliti di seluruh dunia (termasuk Indonesia) adalah untuk mencari obat yang dapat menghancurkan virus yang terdapat dalam tubuh, bukan hanya menghambat pertumbuhan virus. Indonesia yang kaya akan keanekaragaman hayati, tentunya memiliki potensi yang sangat besar untuk ditemukannya obat yang berasal dari alam. Penelusuran senyawa yang berkhasiat tentunya memerlukan penelitian yang tidak sederhana. Dapatkah obat tersebut ditemukan di Indonesia?


Gambar 3. lima struktur inhibitor protease HIV dengan aktivitas antiretroviral pada uji klinis
 

Kendalikan Grogi Anda menjadi Energi Positif

on Kamis, 23 Desember 2010


Siapa di antara kita yang tidak pernah mengalami perasaan grogi? Kalau mau jujur, setiap orang pasti pernah merasakan pengalaman tersebut. Dalam berbagai kesempatan, sensasi ini kerap muncul dan mewarnai perjalanan hidup kita. Misalnya, banyak orang yang mengaku pernah mengalami grogi ketika hendak menyatakan cinta kepada seseorang. Atau ketika harus berbicara di depan banyak orang. Apalagi ketika bertanding di hadapan ratusan bahkan ribuan penonton. Grogi merupakan hal yang wajar dan lumrah. Lebih hebatnya lagi, itulah yang membuat kita tetap menjadi manusia normal. Bukan mesin atau batu yang tidak berperasaan. 

Kenapa Bisa Muncul Grogi?
Grogi sebenarnya termasuk dalam kelompok emosi takut dan khawatir. Takut gagal, dan khawatir tidak dapat melakukan sesuatu dengan sempurna. Masih ditambah lagi dengan adanya unsur malu serta tidak percaya diri. Benar-benar suatu sensasi emosi yang - sebenarnya - indah. Yang menarik adalah bahwa grogi ini hanya akan muncul jika kita menganggap bahwa hal yang akan kita lakukan tersebut sangat penting. Bandingkan saat kita menempel cock dalam sebuah pertandingan, terutama saat poin-poin kritis. Ada beban emosi tertentu disitu, takut melakukan kesalahan, lalu gagal dan kalah. Sementara saat latihan biasa, kita dapat melakukan tempelan-tempelan itu dengan santai. Karena tidak ada ketakutan untuk melakukan kesalahan. Jadi sebenarnya Anda justru harus grogi menghadapi suatu pertandingan, karena itu berarti Anda menganggap pertandingan itu suatu hal yang penting untuk dimenangkan. 

Jadi, Grogi Itu Kawan atau Lawan?
Grogi, seperti juga halnya emosi-emosi yang lain, bisa saja menjadi hal yang positif, tapi juga bisa menjadi hal yang negatif. Semuanya tergantung bagaimana kita menyikapinya. Ada beberapa sikap yang kurang menguntungkan sehubungan dengan grogi ini. Pertama, Sikap Mengingkari atau sikap tidak mau mengakui bahwa kita memang sedang grogi. Perlu kita pahami, baik kita akui atau tidak, jika kita memang sedang grogi, ya grogi. Grogi tidak akan lenyap hanya dengan kita ingkari keberadaannya. Malahan kita akan kehilangan simpati dan dukungan dari rekan-rekan kita, jika kita terus mengingkarinya, padahal semua orang bisa melihat bahwa kita sedang grogi. Kedua, Sikap Menyerah pada rasa grogi. Biasanya, sikap kedua inilah yang banyak diambil oleh orang-orang. Mereka membiarkan rasa grogi ini menguasai dirinya, sehingga energinya banyak tersedot dan akhirnya tidak mampu melakukan tugasnya dengan sempurna, pikiran jadi kosong, susah berkonsentrasi, dan tubuh pun tidak dapat digerakkan persis seperti yang kita inginkan.

Lalu, Apa Solusinya?
Ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk menyikapi rasa grogi ini. Pertama, berdamailah dengan rasa grogi Anda. Artinya, Anda menerima dan mengakui bahwa Anda sedang grogi. Buanglah jauh-jauh pendapat bahwa seorang atlet yang hebat tidak akan pernah merasa grogi. Evander Hollyfield, mantan juara dunia tinju sekalipun berani mengakui bahwa dia selalu grogi menjelang naik ke atas ring. Oleh karena itu, dia selalu bernyanyi dan berjoged sendiri sebelum bertanding. Aktivitas ini membantunya menurunkan ketegangan pikirannya, karena pada dasarnya emosi adalah energi, jadi harus disalurkan. Ada yang berusaha mengurangi grogi dengan makan permen manis, ada yang dengan cara bercanda bersama teman-temannya, ada pula yang berteriak-teriak. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan kadar grogi. Kita bisa memilih sendiri cara yang paling cocok untuk kita. Yang jelas, tidak perlu merasa gengsi, lalu berusaha berbohong dan menutupinya, karena hal itu akan membuat beban mental kita menjadi semakin berat.
Tips kedua adalah dapatkan sebanyak mungkin simpati dan dukungan. Rasa grogi akan semakin mengganggu ketika kita merasa sendirian. Sebaiknya, beban mental itu akan menjadi lebih ringan ketika kita membaginya dengan orang lain. Kebanyakan orang ketika sedang grogi malah menjadi sepaneng, seperti memakai kaca mata kuda. Mereka merasa semua mata memandang dirinya, dan mencari kesalahannya, lalu mulai menjadi salah tingkah. Akan lebih baik apabila pada saat itu kita membuka koneksi dengan orang lain, sehingga tercipta kehangatan dengan lingkungan sekitar. Membuka koneksi ini dapat dilakukan dengan cara bercerita dengan jujur kegrogian kita kepada rekan tim dan pelatih, dan minta mereka memberi dukungan. Bisa juga dilakukan dengan cara memberi salam atau menyapa para penonton, tindakan ini menunjukkan kerendahan hati kita. Perlu diingat, orang-orang lebih suka memberikan dukungan kepada orang yang lebih rendah hati, daripada yang sombong. Bahkan jika memungkinkan, kita juga bisa menyapa lawan tanding kita. Tindakan yang unik ini akan mendatangkan banyak simpati dari berbagai pihak.
Kalau tips pertama dan kedua masih kurang manjur, maka tips ketiga adalah menggunakan kekuatan mental kita. Kekuatan mental yang dimaksud di sini adalah keyakinan dan keinginan untuk menang. Yakinlah bahwa selama pertandingan belum selesai, siapapun punya kesempatan untuk menang. Apalagi dalam pertandingan bulutangkis yang tidak dibatasi oleh waktu, kesempatan masih terbuka lebar untuk meraih angka demi angka. Keinginan untuk menang juga bisa sangat membantu. Bayangkan hal-hal yang menyenangkan yang akan terjadi seandainya kita berhasil memenangkan pertandingan itu.
Rekan-rekan bulutangkis mania, tips-tips ini hanya akan menjadi tips belaka, jika kita tidak pernah mencoba dan melatihnya. Sebagai atlet, rekan-rekan punya banyak kesempatan untuk mencobanya. Mengalami grogi tatkala menghadapi suatu pertandingan adalah hal yang wajar, siapa pun akan mengalaminya, termasuk juga lawan tanding kita. Dan walaupun keterampilan dan teknik bermain punya peranan yang sangat penting, tapi siapapun yang lebih mampu mengendalikan rasa groginya, dialah yang akan mengendalikan jalannya pertandingan. Oleh karena itu... grogi, so what gitu loh??!!??

Mengatasi Penyakit Malas


Malas adalah penyakit mental. Siapa dihinggapi rasa malas, sukses pasti jauh dari gapaian. Rasa malas diartikan sebagai keengganan seseorang untuk melakukan sesuatu yang seharusnya atau sebaiknya dia lakukan. Masuk dalam keluarga besar rasa malas adalah menolak tugas, tidak disiplin, tidak tekun, rasa sungkan, suka menunda sesuatu, mengalihkan diri dari kewajiban,dll. Jika keluarga besar dari rasa malas ini mudah sekali muncul dalam aktivitas sehari-hari kita, maka dijamin kinerja kita akan jauh menurun. Bahkan bisa jadi kita tidak pernah bisa mencapai sesuatu yang lebih baik sebagaimana yang kita inginkan.

Rasa malas sejatinya merupakan sejenis penyakit mental. Siapa pun yang dihinggapi rasa malas akan kacau kinerjanya dan ini jelas-jelas sangat merugikan. Sukses dalam karir, bisnis, dan kehidupan umumnya tidak pernah datang pada orang yang malas. Rasa malas juga menggambarkan hilangnya motivasi seseorang untuk melakukan pekerjaan atau apa yang sesungguhnya dia inginkan. Nah, bagaimana cara mengatasinya ? Berikut kiat-kiatnya :

1. MEMBUAT TUJUAN
Orang yang malas biasanya TIDAK MEMILIKI MOTIVASI untuk berkembang ke arah kehidupan yang lebih baik. Sementara orang yang tidak memiliki motivasi biasanya TIDAK MEMILIKI TUJUAN HIDUP yang pantas dan layak untuk diraih. Dan orang yang tidak memiliki tujuan-tujuan hidup, biasanya sangat jarang bahkan mungkin tidak pernah menuliskan resolusi atau komitmen pencapaian hidup.

Tanpa tujuan, resolusi, atau komitmen-komitmen pencapaian hidup, maka seseorang hanya bergerak secara naluriah dan sangat rentan diombang-ambingkan situasi di sekelilingnya. Posisi seperti ini membuatnya menjadi pasif, menunggu, TERGANTUNG PADA SITUASI, dan cenderung menyerah pada nasib. Tidak adanya sumber-sumber motivasi hidup menyebabkan kemalasan. Supaya motivasi muncul, seseorang harus berani memutuskan tujuan hidupnya.

2. MENGASAH KEMAMPUAN
Orang yang memiliki tujuan-tujuan hidup yang pasti, membuat resolusi dan komitmen-komitmen pencapaian biasanya memiliki motivasi tinggi. Akan lebih baik lagi jika tujuan dilengkapi dengan AKTIVITAS PEMBELAJARAN, seperti mencari cara yang efisien dan efektif untuk mencapai tujuan tersebut. Kita juga perlu mengasah kemampuan secara berkala supaya langkah yang diambil itu akan membawa kita pada pencapaian tujuan.

Contoh : jika pada tahun yang sudah ditargetkan kita ingin menjadi konsultan, maka sejak sekarang aktivitas kita sudah harus difokuskan ke arah tujuan tersebut. Kita harus terus mengasah kemampuan mendiagnosa masalah, menemukan penyebab, menganalisis, mengkomunikasikan gagasan, menawarkan solusi, dan memperbaiki kemampuan presentasi.

Jika aktivitas-aktivitas pembelajaran itu dilakukan secara konsisten dan dengan komitmen sepenuhnya, maka kita telah berada di JALUR YANG BENAR. Kemampuan kita dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah juga akan meningkat. Dengan sendirinya ini akan semakin memperkuat rasa percaya diri kita, menebalkan komitmen pencapaian tujuan, dan tentu saja menumbuhkan semangat.

Sebaliknya, jika kita sama sekali menolak aktivitas-aktivitas pembelajaran, komitmen akan semakin melemah, semangat turun, dan kemalasan akan datang dengan cepat. Pada titik ini, tujuan-tujuan, resolusi atau komitmen yang sudah kita buat sudah tidak memiliki arti lagi. Sayang sekali.

3. PERGAULAN DINAMIS
Para pemenang berkumpul dengan sesama pemenang, sementara para pecundang cenderung berkumpul dengan sesama pecundang. Ungkapan tersebut mengandung kebenaran. Sulit sekali bagi seorang pemalas untuk hidup di lingkungan para pemenang. Sulit bagi orang malas untuk berada secara nyaman di tengah-tengah orang yang sangat optimis, sibuk, giat bekerja, dan bersemangat mengejar prestasi. Demikian sebaliknya. Sulit sekali bagi para high achiever untuk betah berlama-lama dengan para orang malas dan pesimistik.

Situasi atau lingkungan di mana kita berada sungguh ada pengaruhnya. Orang yang mulai dihinggapi rasa malas sangat dianjurkan agar menjauhi mereka yang juga mulai diserang kebosanan, putus asa, rasa enggan, apalagi negative thinking. Sepintas, berkeluh kesah dengan mereka dengan orang-orang seperti itu dapat melegakan hati. Ada semacam rasa pelepasan dari belenggu psikologis. Walau demikian, dalam situasi malas sedang menyerang, mendekati orang-orang yang sedang down sama sekali tidak menolong satu sama lain.

Jika rasa malas mulai menyerbu kita, jangan berlama-lama duduk berdiam diri. Cara paling ampuh menghilangkan kemalasan adalah bangkit berdiri dan menghampiri orang-orang yang sedang tekun dan bersemangat melakukan sesuatu. Manusia-manusia optimis, self-motivated, punya ambisi, positive thinking, dan memiliki tujuan hidup pasti, umumnya MEMANCARKAN AURA POSITIF kepada apa pun dan siapa pun di ekelilingnya. Pancaran optimisme dan semangat itulah yang bisa menginspirasi orang lain, bahkan menularkan semangat yang sama sehingga orang lain jadi ikut tergerak.

4. DISIPLIN DIRI
Jika kita mau bersikap keras dan disiplin pada diri sendiri, maka banyak hal akan bisa kita kerjakan dengan baik. Bayangkan, bagaimana seorang atlet bisa menjadi juara jika dia tidak disiplin berlatih dengan tekun ? Bagaimana mungkin ada pekerja profesional yang bagus karirnya jika dia sering mangkir atau bolos kerja ?

Sebaliknya, jika kita terlalu lunak atau memanjakan diri sendiri, memelihara kemalasan, mentolerir kinerja buruk, tidak merasa bersalah jika lalai atau gagal dalam tugas, maka dunia luar akan sangat tidak bersahabat. Olahragawan yang manja pasti tidak akan pernah jadi juara. Seorang sales yang malas tidak akan pernah besar penjualannya. Jika Anda lunak pada diri sendiri, maka dunia akan keras pada Anda.

Rasa malas jelas merugikan. Obat mujarabnya adalah menumbuhkan KEBIASAAN MENDISIPLINKAN DIRI dan menjaga kebiasaan positif tersebut. Sekalipun seseorang memiliki cita-cita atau impian yang besar, jika kemalasannya mudah muncul, maka cita-cita atau impian besar itu akan tetap tinggal di alam impian. Jadi, kalau Anda ingin sukses, jangan mempermudah munculnya rasa malas.

Menumbuhkan Rasa Percaya Diri Anak

Rasa percaya diri pada diri anak sangat perlu. Dengan adanya rasa percaya diri itu anak anda akan tumbuh menjadi anak yang cerdas dan berguna di dalam masyarakat. Dari anak masih kecil kita bisa menumbuhkan rasa percaya diri itu. Mungkin para ibu tidak mengerti bagaimana cara menumbuhkan rasa percaya diri yang ada pada anak anda.

Bagaimana Menumbuhkan Rasa Percaya Diri pada Anak

Percaya diri adalah sebuah kekuatan yang luar biasa. Dia laksana reaktor yang membangkitkan segala energi yang ada pada diri untuk mencapai sukses. Jadi, bantulah anak kita untuk mengembangkan kekuatan ini.
Berikut 7 ide dalam membangun rasa percaya diri pada anak:

1. Beri pujian untuk setiap pencapaian dan hasil pekerjaan yang baik.
 MULAI DARI SEKARANG, temukan sesuatu yang dapat kita puji dari anak-anak. Seperti…
“Luar biasa, cepat sekali hafalnya.”
“Tulisan tangannya bagus sekali.”
“Hebat, pekerjaan rumahnya selalu selesai tepat waktu.”
“Ingatanmu sangat tajam, seperti gajah! Hehe…”
“Kamu pandai sekali mencari teman yang baik.”
“Terima kasih atas bantuannya.”
Perhatikan setiap hasil pekerjaan kecil dan besar yang baik, kemudian beri pujian atas hasil jerih payahnya tersebut. Hal inilah yang dinamakan ‘positive programming.’ Kita menanamkan program pada anak agar selalu dan selalu melakukan hal-hal yang baik—tanpa membantah dan mengeluh, serta…otomatis!
Anak yang cukup mendapat kasih sayang akan merasa baik pada diri mereka sendiri, mengembangkan rasa percaya diri lebih tinggi, dan menerima lebih banyak sukses dalam kehidupannya.
Tetapi, ingat pula JANGAN memberi pujian tanpa alasan. Karena boleh jadi anak menjadi gila pujian, padahal dia tidak habis melakukan apa-apa. 

2. Ajari anak untuk belajar menerima TANGGUNG JAWAB 
Ajari anak untuk membantu kita melakukan beberapa jenis pekerjaan rumah, sesuai dengan usianya, seperti: membersihkan kamarnya, menggantung pakaiannya dengan rapi, merapikan meja belajar, menyiram bunga, merapikan tempat tidurnya, dll. Untuk anak yang lebih tua, kita dapat memintanya membantu mencuci piring atau pakaian.
Kebiasaan-kebiasaan seperti itu akan memberi anak rasa tanggungjawab, mengajari mereka mau menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tugasnya, serta akan menumbuhkan rasa percaya diri. 

3. Mengajari anak selalu bersikap ramah dan senang membantu.
Untuk itu, kita harus selalu ramah kepada siapa saja. Tersenyumlah kepada mereka. Tertawa bersama mereka, dan jadikan segala rutinitas harian menjadi menyenangkan. Ajari anak untuk mau membantu orang lain apabila mereka mampu—misal, membantu kawan sekelas atau kawan sepermainannya.
Ajari anak agar mau berbagi dengan saudara-saudaranya. Sikap senang membantu ini akan menumbuhkan nilai-nilai kemanusiaan dan meningkatkan rasa manfaat diri sendiri.

4. Ubah kesalahan menjadi “bahan baku” untuk kemajuan.
Pada saat anak kita melakukan suatu kesalahan, tetap fokus pada kemajuan yang telah dicapainya—bukan pada kesalahan atau kegagalan yang terjadi.
Misal, jika anak datang dengan nilai rapor yang buruk, adalah tindakan sia-sia jika kita serta merta memarahinya. Lebih bermanfaat apabila bersama-sama menelusuri mata pelajaran apa yang nilainya jelek, dan mana yang “lumayan”. Doronglah anak untuk mendalami mata pelajaran yang masih kurang dikuasai, sampai diperoleh kemajuan. 

5. Jangan “menepuk air di dulang”.
Banyak orang yang mengkritik atau mengeluhkan tentang anak-anak mereka kepada orang lain atau tetangga. Bahkan terkadang langsung di depan anak yang bersangkutan.
“Si Ifan ini memang bandel! Saya sampai bosan mengajarinya!” atau “Angga ini nilai matematikanya selalu jeblok. Dasar otak pepaya!”
Sebagai orang tua, kita harus berhati-hati pada setiap apa yang kita ungkapkan tentang anak kita kepada orang lain. Jika ingin mengungkapkan tentang anak kita kepada tetangga atau orang lain—ungkapkan yang baik-baik saja. Diskusikan kemajuan-kemajuan yang diperolehnya, khususnya jika pada saat itu anak sedang berada di dekat kita.
Misal, jika anak datang dengan nilai rapor matematika yang jeblok, tetapi nilai Bahasa Inggrisnya bagus—bahas saja nilai Bahasa Inggris. “Ifan kuat di Bahasa Inggris. Nilainya bagus sekali!”
Jika anak kita malas belajar, tetapi punya ingatan yang tajam—bicarakan saja tentang kelebihan mengingat yang dimilikinya. Atau, jika anak bangun kesiangan, tetapi kamarnya bersih dan rapi—bahas saja kerapian kamarnya dan kebiasaannya untuk selalu menjaga kebersihan dan kerapian.

6. Dukung apa yang menjadi minatnya.
Dukung hobi dan mimpi-mimpi anak kita. Jika anak suka menggambar, doronglah dia untuk menggambar di waktu luangnya. Jika anak perempuan kita suka mengamati burung, beri hadiah sebuah binokular agar dia dapat lebih saksama mengamati burung.
Tindakan-tindakan seperti itu, tidak hanya akan membangun rasa percaya diri, tetapi juga akan meningkatkan kadar kreativitas mereka. Dan…siapa tahu anak akan mencapai sukses besar dari hobi dan minatnya tersebut. 

7. Hindari memanjakan anak.
Coba untuk tidak bersikap overprotect terhadap anak-anak. Sikap seperti demikian hanya akan menjadikan anak lemah dan selalu bergantung pada orang tua. Orang tua harus mampu menumbuhkan rasa mandiri dan percaya diri anak-anaknya dengan cara yang bijak.

Kuru, Penyakit Langka Akibat Makan Otak Manusia

 
Papua Nugini, Ketika orang dari Suku Fore di Papua Nugini (Papua New Guinea) meninggal tubuhnya akan dipotong-potong oleh keluarganya. Daging dari orang yang sudah meninggal ini sangat dihargai sebagai makanan untuk menghormatinya.

Tapi bukan berarti suku Fore kanibal atau membunuh sesama manusia, tapi karena kebudayaan proses pemakaman suku Fore.

Ketika orang Fore meninggal tubuhnya akan dipotong-potong oleh keluarga yang meninggal dari pihak ibu. Perempuan akan mengiris tangan dan kaki, otot strip dari tulang dan mengeluarkan otak serta organ internalnya.

"Daging dari orang yang sudah meninggal ini sangat dihargai sebagai makanan sejak daging tersebut menyerupai lapisan lemak babi, sehingga masyarakat mengonsumsinya," ujar Shirley Lindenbaum, salah seorang peneliti awal penyakit Kuru, seperti dikutip dari Healthmad, Kamis (23/12/2010).

Rupanya dari sinilah penyakit langka ini berasal. Penyakit langka di dunia ini akibat mengonsumsi otak manusia yang terinfeksi, yang dinamakan penyakit Kuru.

Penyakit aneh ini biasanya dimulai dengan kehilangan koordinasi sehingga membuatnya goyah saat berjalan, lalu diikuti dengan gejala lainnya seperti timbul tremor, sakit kepala, nyeri sendi, kehilangan nafsu makan serta perubahan suasana hati yang parah.

Perubahan suasana hati yang parah ini seperti rasa marah yang secara seketika berubah menjadi serangan tawa yang menakutkan. Tawa seram dan mengganggu ini mendorong orang-orang Fore menyebutnya sebagai penyakit aneh Kuru.

Dalam bahasa inggris arti Kuru secara kasar diterjemahkan sebagai The Sickness Laughing. Sebagian besar orang suku mengira ia menderita penyakit mental atau disangka mengalami kutukan.

Semakin hari semakin banyak suku Fore yang meninggal. Pada tahun 1957 hingga 5 tahun ke depan sekitar 1.000 orang meninggal akibat penyakit Kuru, sehingga menjadi endemik. Setelah melakukan banyak penelitian ditemukan orang yang menderita penyakit ini mirip dengan penyakit sapi gila atau Bovine spongiform encephalopathy.

Tapi sapi gila ditularkan akibat mengonsumsi otak dan jaringan tulang belakang sapi yang sudah terinfeksi. Sedangkan untuk penyakit Kuru disebabkan oleh mengonsumsi jaringan otak manusia yang terinfeksi oleh prion (protein atau partikel yang menyerang). Kondisi ini disebabkan oleh kebiasaan suku Fore yang kanibal atau mengonsumsi daging manusia.

Umumnya perempuan suku Fore memiliki kesempatan lebih besar tertular penyakit ini dibanding laki-laki. Hal ini karena perempuan biasanya mengonsumsi potongan dari jaringan otak, sedangkan laki-laki tidak.

Selain itu ada beberapa alasan lain yang membuat perempuan lebih sering mengonsumsi otak, yaitu karena laki-laki mengambil potongan daging pilihan sehingga perempuan mau tidak mau harus mengonsumsi otak atau karena otak dianggap sebagai makanan yang lebih lezat sehingga dikonsumsi oleh perempuan yang menyiapkan makanan.

Meski demikian perempuan memang memiliki kontak lebih lama dengan darah dan jaringan dari otak lainnya ketika ia menyiapkan makanan, sehingga memiliki risiko terinfeksi akibat luka terbuka yang dimilikinya.

Ciri khas dari penyakit ini adalah adanya gumpalan molekul protein di dalam otak. Masa inkubasi dari penyakit ini panjang, sehingga dibutuhkan waktu beberapa tahun setelah infeksi awal hingga timbulnya gejala. Tidak ada pengobatan untuk penyakit ini, dan salah satu cara untuk mencegahnya adalah menghentikan praktik kanibalisme.

Karenanya sebuah kampanye mendidik skala besar dilakukan untuk memberantas penyakit aneh ini serta memberikan tindakan keras terhadap kebiasaan mengonsumsi anggota tubuh suku Fore yang sudah meninggal. Saat ini penyakit Kuru dianggap sudah benar-benar punah.

Virus Flu Baru Lebih Berbahaya

 
Jenewa, Virus influenza mudah mengalami mutasi. Virus flu babi dan flu burung jika bermutasi akan menghasilkan strain virus baru yang lebih berbahaya bagi manusia. Jangan malas untuk melakukan vaksinasi.

Para ahli melakukan penelitian dengan mencampur virus flu burung dan virus flu biasa, ternyata didapatkan virulen strain baru. Virus influenza dapat bertukar gen hingga menghasilkan strain baru yang berbahaya.

Penelitian yang dilaporkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences, menunjukkan terdapat bentuk-bentuk lain dari virus flu yang akan terus beredar dan bisa mengejutkan banyak orang.

Pakar flu dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyetujui bahwa virus H1N1 (flu babi) bisa berubah menjadi strain baru atau bergabung dengan virus flu yang lain hingga menghasilkan strain flu baru. Sedangkan virus flu burung H5N1 hingga kini masih beredar, virus ini telah membunuh 478 orang dengan 286 diantaranya berasal dari Asia pada tahun 2003.

Para ahli khawatir strain flu tertentu bisa sangat mematikan jika menjangkiti manusia. Virus H5N1 dapat bermutasi atau bergabung dengan strain flu lain dan menghasilkan virus yang mudah menyebar diantara orang. Yoshihiro Kawaoka dari University of Wisconsin-Madison mencampur virus H5N1 dan H3N2 yang umum beredar.

Tim Kawaoka melakukan trial and error dalam hal menukar gen dan memeriksa apakah ada kemungkinan untuk menggabungkan strain H5N1 dan H3N2 sehingga menghasilkan virus baru yang memiliki sifat dan kemampuan untuk berpindah dari satu orang ke orang lain.

Peneliti mendapatkan 254 strain flu baru yang berbeda dan menemukan adanya mutasi dari strain H3N2 yang pertama kali berhasil diisolasi di Tokyo. Virus ini memiliki kemampuan mudah menginfeksi orang. Pengujian yang dilakukan pada tikus menunjukkan lebih dari 22 strain virus flu musiman H3N2 yang patogen.

"Data kami menunjukkan bahwa campuran antar virus bisa mengakibatkan virus baru yang lebih patogen. Karenanya penting untuk memiliki program pengawasan dalam memantau munculnya campuran virus H5 pada manusia," ujar Kawaoka, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (24/2/2010).

Karenanya harus terus dikembangkan vaksin untuk melawan strain influenza yang beredar dan mendorong orang agar mau divaksinasi. Virus flu dapat bermutasi dengan mudah dan bisa berubah secara bertahap.

Kembar Siam


Kembar siam adalah keadaan anak kembar di mana tubuh keduanya bersatu. Hal ini terjadi apabila zigot dari bayi kembar identik gagal terpisah secara sempurna. Kemunculan kasus kembar siam diperkirakan adalah satu dalam 200.000 kelahiran. Yang bisa bertahan hidup berkisar antara 5% dan 25%, dan kebanyakan (75%) berjenis kelamin perempuan.
Istilah kembar siam berawal dari pasangan kembar siam terkenal Chang dan Eng Bunker (1811-1874) yang lahir di Siam (sekarang Thailand). Kasus kembar siam tertua yang tercatat adalah Mary dan Eliza Chulkhurst dari Inggris yang lahir di tahun 1100-an.
Penyebab Kelahiran Kembar
Banyak faktor diduga sebagai penyebab kehamilan kembar. Selain faktor genetik, obat penyubur yang dikonsumsi dengan tujuan agar sel telur matang secara sempurna, juga diduga ikut memicu terjadinya bayi kembar. Alasannya, jika indung telur bisa memproduksi sel telur dan diberi obat penyubur, maka sel telur yang matang pada saat bersamaan bisa banyak, bahkan sampai lima dan enam.

Proses
Secara garis besar, kembar dibagi menjadi dua. Monozigot, kembar yang berasal dari satu telur dan dizigot kembar yang berasal dari dua telur. Dari seluruh jumlah kelahiran kembar, sepertiganya adalah monozigot. Kembar dizigot berarti dua telur matang dalam waktu bersamaan, lalu dibuahi oleh sperma. Akibatnya, kedua sel telur itu mengalami pembuahan dalam waktu bersamaan. Sedangkan kembar monozigot berarti satu telur yang dibuahi sperma, lalu membelah dua. Masa pembelahan inilah yang akan berpengaruh pada kondisi bayi kelak.
Masa pembelahan sel telur terbagi dalam empat waktu, yaitu 0 – 72 jam, 4 – 8 hari, 9-12 dan 13 hari atau lebih. Pada pembelahan pertama, akan terjadi diamniotik yaitu rahim punya dua selaput ketuban, dan dikorionik atau rahim punya dua plasenta. Sedangkan pada pembelahan kedua, selaput ketuban tetap dua, tapi rahim hanya punya satu plasenta. Pada kondisi ini, bisa saja terjadi salah satu bayi mendapat banyak makanan, sementara bayi satunya tidak. Akibatnya, perkembangan bayi bisa terhambat. Lalu, pada pembelahan ketiga, selaput ketuban dan plasenta masing-masing hanya sebuah, tapi bayi masih membelah dengan baik.
Pada pembelahan keempat, rahim hanya punya satu plasenta dan satu selaput ketuban, sehingga kemungkinan terjadinya kembar siam cukup besar. Pasalnya waktu pembelahannya kelamaan, sehingga sel telur keburu berdempet. Jadi kembar siam biasanya terjadi pada monozigot yang pembelahannya lebih dari 13 hari.
Dari keempat pembelahan tersebut, tentu saja yang terbaik adalah pembelahan pertama, karena bayi bisa membelah dengan sempurna. Namun, keempat pembelahan ini tidak bisa diatur waktunya. Faktor yang mempengaruhi waktu pembelahan, dan kenapa bisa membelah tidak sempurna sehingga mengakibatkan dempet, biasanya dikaitkan dengan infeksi, kurang gizi, dan masalah lingkungan.

Pembagian jenis kembar siam
Kembar siam itu sendiri yang kebanyakan berjenis kelamin perempuan, terbagi dalam beberapa jenis kasus, yang didasari posisi pelekatan keduanya.
Dari seluruh kembar dempet, kebanyakan dempet terjadi pada empat anggota tubuh, yaitu dada sebanyak 40 persen, perut 35 persen, kepala 12 persen dan panggul antara enam hingga sepuluh persen.
Ada beberapa jenis kembar siam:
    * Thoracopagus: kedua tubuh bersatu di bagian dada (thorax). Jantung selalu terlibat dalam kasus ini. Ketika jantung hanya satu, harapan hidup baik dengan atau tanpa operasi adalah rendah. (35-40% dari seluruh kasus)
    * Omphalopagus: kedua tubuh bersatu di bagian bawah dada. Umumnya masing-masing tubuh memiliki jantung masing-masing, tetapi biasanya kembar siam jenis ini hanya memiliki satu hati, sistem pencernaan, diafragma dan organ-organ lain. (34% dari seluruh kasus)
          o Xiphopagous: kedua tubuh bersatu di bagian xiphoid cartilage.
    * Pygopagus (iliopagus): bersatu di bagian belakang. (19% dari seluruh kasus)
    * Cephalopagus: bersatu di kepala dengan tubuh yang terpisah. Kembar siam jenis ini umumnya tidak bisa bertahan hidup karena kelainan serius di otak. Dikenal juga dengan istilah janiceps (untuk dewa Janus yang bermuka dua) atau syncephalus.
          o Cephalothoracopagus: Tubuh bersatu di kepala dan thorax. Jenis kembar siam ini umumnya tidak bisa bertahan hidup. (juga dikenal dengan epholothoracopagus atau craniothoracopagus)
    * Craniopagus: tulang tengkorak bersatu dengan tubuh yang terpisah. (2%)
          o Craniopagus parasiticus – bagian kepala yang kedua yang tidak memiliki tubuh.
    * Dicephalus: dua kepala, satu tubuh dengan dua kaki dan dua atau tiga atau empat lengan (dibrachius, tribrachius atau tetrabrachius) Abigail dan Brittany Hensel, adalah contoh kembar siam dari Amerika Serikat jenis dicephalus tribrachius.
    * Ischiopagus: kembar siam anterior yang bersatu di bagian bawah tubuh. (6% dari seluruh kasus)
    * Ischio-omphalopagus: Kembar siam yang bersatu dengan tulang belakang membentuk huruf-Y. Mereka memiliki empat lengan dan biasanya dua atau tiga kaki. Jenis ini biasanya memiliki satu sistem reproduksi dan sistem pembuangan.
    * Parapagus: Kembar siam yang bersatu pada bagian bawah tubuh dengan jantung yang seringkali dibagi. (5% dari seluruh kasus)
    * Diprosopus: Satu kepala dengan dua wajah pada arah berlawanan.

© Copyright by Biology Education | Template by BloggerTemplates | Blog Trick at Blog-HowToTricks